Search This Blog

Thursday, February 18, 2021

PEMULIHAN KOMITMEN (Matius 22: 31-34)

 

Pada ayat 21 Yesus memberikan pernyataan bahwa orang yang akan menyerahkan-Nya ada bersama di meja perjamuan malam. Mendengar hal itu para murid menjadi bertanya dan terjadinya pertengkaran tentang siapa yang terbesar di antara mereka (ay. 24). Yesus Kristus menyelesaikan masalah tersebut dengan prinsip pemimpin yang melayani (ay. 26).

Pada ayat ke 31 Yesus memfokuskan pembahasan tentang Simon Petrus. Pada ayat ke 31, Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa ia akan menghadapi pencobaan (NIV: 'Satan has asked to sift you'). Penyataan Yesus tersebut menunjukkan bahwa Iblis telah meminta ijin untuk mencobai Petrus. Jika melihat konteks teks dan posisi para Murid maka Simon Petrus adalah pemimpin dari para Rasul. Hal tersebut menunjukkan betapa iblis telah memiliki sebuah rencana untuk mencobai Petrus. Merril C. Tenney menuliskan bahwa pencobaan yang akan dialami oleh Petrus bertujuan agar Petrus mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Namun meskipun Petrus akan mengalami pencobaan Yesus Kristus telah memberikan jaminan pemeliharaan akan imannya. Hal tersebut dapat dibaca melalui perkataan Yesus yang berkata: "Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur (NIV: But I have prayed for you, Simon, that your faith may not fail)." Dalam versi NIV menuliskan dengan jelas nama Simon, hal tersebut menunjukkan ada sebuah tindakan khusus Allah untuk menjaga iman dari Petrus tidak gugur. Tenney menjelaskan bahwa Yesus ingin tetap mempertahankan posisi Petrus sebagai pemimpin. 

Ayat 32 mengisahkan tentang Petrus yang menujukkan sikap terlalu percaya diri, ungkapan 'bersedia masuk penjara'  dan 'mati bersama Yesus' menunjukkan sebuah komitmen dari Petrus dalam mengikuti Yesus Kristus. Pada ayat 61-62 menunjukkan bahwa Petrus gagal dalam melakukan komitmennya. Kita bisa membayangkan betapa Petrus mengalami rasa malu yang dalam di hadapan Yesus, ketika apa yang dikatakan telah dilanggar. Terkadang dalam kehidupan manusia sering terjadi hal demikian, ketika kita berkata dan berkomitmen untuk setia justru kejatuhan yang terpedih adalah kejatuhan dalam ketidaksetiaan. Namun jika kejatuhan itu tidak terkait dengan kesetiaan maka kita pasti tidak merasakan sebuah kejatuhan mendalam, karena kita memang tidak pernah melakukan klaim akan sungguh-sungguh dalam hal tersebut.  Meskipun Petrus gagal dalam melaksanakan komitmennya, anugerah Yesus Kristus telah memberikan pemulihan kepada Petrus untuk kembali pada komitmennya. Dengan demikian jika kita pernah mengalami kejatuhan atas komitmen yang kita nyatakan dan masih ada kesempatan yang diberikan  untuk kita melakukan komitmen tersebut, maka kita patut menghargai anugerah tersebut. Pada Yohanes 21: 15-19 menunjukkan bagaimana Petrus kembali dipulihkan komitmennya dalam mengikuti Yesus dan dalam sejarah kehidupannya ia menjadi hamba Kristus yang mati martir dengan cara di Salib Terbalik di Clementia Chapel.

Seorang Pendeta bernama Garu Inrig menuliskan tentang Ibrani 11 selain sebagai "galeri pahlawan iman" juga dapat disebut sebagai galeri "karya pemulihan Allah." Karena dalam tokoh-tokoh tersebut tidak ada tokoh yang bebas dari noda kegagalan. Dengan demikian sebuah kegagalan dan kesempatan kedua mengajarkan bahwa, jika kita bisa ada dalam sebuah pelauyanan Tuhan hanya karena anugerah. (MNS) 

Friday, September 13, 2019

Tidak Kaya, Namun Berguna, Jika Melayani Tuhan (Bilangan 18:21-24)

Fakta Alkitab:
"Tuhan mengijinkan suku Lewi tidak memiliki tanah pusaka di Kanaan, tetapi Tuhan tidak menilai suku Lewi tidak berguna, Tuhan menghendaki suku Lewi setia melayani di Kemah Pertemuan." (Bilangan 18:1-32)

      Suku Lewi dipilih Tuhan untuk membantu Harun dan Anak-anaknya melayanin di kemah Pertemuan, namun Allah menetapkan peraturan kepada suku Lewi, bahwa mereka tidak memiliki tanah pusaka. Namun Tuhan memakai khusus suku Lewi untuk melayani Tuhan sebagai imam bagi seluruh suku Israel. Kondisi demikian memperlihatkan bahwa Suku Lewi tidak memiliki tanah pusaka, namun Tuhan bukan berarti membiarkan mereka tidak berguna, Tuhan memiliki sebuah ketetapan untuk memakai suku Lewi melayani di Kemah Pertemuan.
        Yesus Kristus juga menyatakan bahwa Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, namun kehadiran Yesus Kristus pada zaman-Nya sangat memberikan arti, bahkan Yesus sekalipun Ia tidak memiliki harta kekayaan, bukan berarti keterbatasan itu membuat keberadaan-Nya tidak berguna. Justru Yesus Kristus pada puncak pelayanan-Nya di dunia, menjadikan diri-Nya perantara antara manusia dengan Allah Bapa, melalui kematian-Nya di Kayu Salib. Dengan demikian memperlihatkan bahwa Yesus melayani dengan setia sampai akhir hidup-Nya. Para Murid Tuhan Yesus juga menghadapi kondisi demikian, mereka tidak memiliki harta kekayaan, namun mereka terus memberitakan Injil sampai akhir kehidupan mereka.

Refleksi:
       Terkadang kita berkecil hati karena kita tidak memiliki harta kekayaan, dan membuat sebuah penilaian bahwa kita tidak berguna, bahkan sesama kita bisa menilai kita tidak berguna karena tidak memiliki harta kekayaan, namun Tuhan tidak menilai kita demikian, karena dibalik keadaan tersebut Tuhan sedang melaksankan kehendak-Nya atas hidup kita, yaitu agar kita setia melayani-Nya. Maka Tuhan membuat kita bernilai bukan karena materi yang ada pada kita, tetapi karena Tuhan mau pakai kita untuk setia melayani-Nya maka itu adalah sebuah nilai yang paling berharga diberikan Tuhan. Pdt. Stephen Tong pernah berkata saat dia menjawab pertanyaan: "mengapa bapak tidak mencalonkan diri sebagai presiden?". Beliau menjawab: "Jangan turunkan harga diri saya, Presiden dipilih rakyat dan menjadi hamba bagi rakyat, tetapi saya dipilih Tuhan menjadi hamba Tuhan untuk melayani Tuhan. Maka nilai sebagai hamba Tuhan lebih tinggi dari jabatan presiden.". Mari kita yang telah dipilih menjadi hamba-Nya, setialah melayani Tuhan sampai akhir kehidupan (Why. 2:10b).

"Tuhan mengijinkan kita tidak memiliki harta kekayaan, tetapi Tuhan tidak menilai kita tidak berguna, Tuhan menghendaki kita setia melayani-Nya" Soli Deo Gloria