Search This Blog

Friday, September 13, 2019

Tidak Kaya, Namun Berguna, Jika Melayani Tuhan (Bilangan 18:21-24)

Fakta Alkitab:
"Tuhan mengijinkan suku Lewi tidak memiliki tanah pusaka di Kanaan, tetapi Tuhan tidak menilai suku Lewi tidak berguna, Tuhan menghendaki suku Lewi setia melayani di Kemah Pertemuan." (Bilangan 18:1-32)

      Suku Lewi dipilih Tuhan untuk membantu Harun dan Anak-anaknya melayanin di kemah Pertemuan, namun Allah menetapkan peraturan kepada suku Lewi, bahwa mereka tidak memiliki tanah pusaka. Namun Tuhan memakai khusus suku Lewi untuk melayani Tuhan sebagai imam bagi seluruh suku Israel. Kondisi demikian memperlihatkan bahwa Suku Lewi tidak memiliki tanah pusaka, namun Tuhan bukan berarti membiarkan mereka tidak berguna, Tuhan memiliki sebuah ketetapan untuk memakai suku Lewi melayani di Kemah Pertemuan.
        Yesus Kristus juga menyatakan bahwa Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya, namun kehadiran Yesus Kristus pada zaman-Nya sangat memberikan arti, bahkan Yesus sekalipun Ia tidak memiliki harta kekayaan, bukan berarti keterbatasan itu membuat keberadaan-Nya tidak berguna. Justru Yesus Kristus pada puncak pelayanan-Nya di dunia, menjadikan diri-Nya perantara antara manusia dengan Allah Bapa, melalui kematian-Nya di Kayu Salib. Dengan demikian memperlihatkan bahwa Yesus melayani dengan setia sampai akhir hidup-Nya. Para Murid Tuhan Yesus juga menghadapi kondisi demikian, mereka tidak memiliki harta kekayaan, namun mereka terus memberitakan Injil sampai akhir kehidupan mereka.

Refleksi:
       Terkadang kita berkecil hati karena kita tidak memiliki harta kekayaan, dan membuat sebuah penilaian bahwa kita tidak berguna, bahkan sesama kita bisa menilai kita tidak berguna karena tidak memiliki harta kekayaan, namun Tuhan tidak menilai kita demikian, karena dibalik keadaan tersebut Tuhan sedang melaksankan kehendak-Nya atas hidup kita, yaitu agar kita setia melayani-Nya. Maka Tuhan membuat kita bernilai bukan karena materi yang ada pada kita, tetapi karena Tuhan mau pakai kita untuk setia melayani-Nya maka itu adalah sebuah nilai yang paling berharga diberikan Tuhan. Pdt. Stephen Tong pernah berkata saat dia menjawab pertanyaan: "mengapa bapak tidak mencalonkan diri sebagai presiden?". Beliau menjawab: "Jangan turunkan harga diri saya, Presiden dipilih rakyat dan menjadi hamba bagi rakyat, tetapi saya dipilih Tuhan menjadi hamba Tuhan untuk melayani Tuhan. Maka nilai sebagai hamba Tuhan lebih tinggi dari jabatan presiden.". Mari kita yang telah dipilih menjadi hamba-Nya, setialah melayani Tuhan sampai akhir kehidupan (Why. 2:10b).

"Tuhan mengijinkan kita tidak memiliki harta kekayaan, tetapi Tuhan tidak menilai kita tidak berguna, Tuhan menghendaki kita setia melayani-Nya" Soli Deo Gloria

Thursday, September 12, 2019

Tuhan Menyakinkan Orang Pilihan-Nya (Bilangan 17:1-13)

"Tuhan mengijinkan ada orang-orang yang pesimis terhadap pelayanan kita, tetapi Tuhan tidak menghendaki kita menjadi pesimis dalam melayani, Tuhan menghendaki kita tetap optimis melayani-Nya."

       Status Harun sebagai imam diragukan oleh banyak umat Israel, sikap demikian merupakan sikap pesimistis yang dilakukan umat Israel terhadap status Harun sebagai Imam. Dalam kondisi demikian Tuhan tidak menghendaki Harun menjadi pesimis atau ragu untuk melayani sebagai Imam, karena itu Tuhan sendiri memberikan pertolongan kepada Harun yang mewakili orang Lewi (ay. 3). Tuhan memberikan perintah kepada Musa, bahwa Ia akan memberikan sebuah tanda siapa yang sesungguhnya dipilih-Nya untuk menjadi Imam. Tuhan memerintahkan agar semua pemimpin suku Israel megumpulkan tongkat dan diberikan nama para pemimpin setiap suku dan diletakkan di Kemah Pertemuan (ay. 4-7). Siapa tongkat yang berbunga maka itulah orang yang dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan sebagai imam. Pada keesokkan harinya Tuhan menyatakan pilihan-Nya bahwa tongkat Harunlah yang bertunas, berbunga dan berbuahkan buah badam. Bunga badam berwarna putih, warna putih melambangkan kebaikan, kesucian, otoritas dan keilahian. Baju imam yang akan masuk ke Ruang Maha Kudus pada hari arya pendamaian (Ima 16:4, ‘kemeja lenan yang kudus’ = ‘white linen’). Tanda yang dinyatakan oleh Tuhan tersebut menunjukkan, bahwa Tuhan menghendaki Harus tetap optimis melayani-Nya sebagai imam.

       Yesus Kristus juga mengalami hal demikian, banyak manusia yang pesimis (meragukan) Kemesiasan-Nya, namun Yesus tidak berhenti untuk melayani manusia, Yesus tidak mundur untuk melayani, Ia tidak menyerah untuk menolong manusia, Ia tidak berhenti untuk mengampuni, sekalipun manusia yang meragukan-Nya berteriak: "Salibkan Dia!". Yesus tetap optimis menyatakan kasih-Nya ditengah dunia yang meragukan Dia. Belajar dari Yesus, kita mungkin sudah merasa melakukan hal yang paling baik dan benar, namun banyak orang yang meragukan kita, namun jangan menjadi minder dan mundur untuk melayani mereka dengan baik dan benar, dan yang paling utama jangan pernah minder dan mundur untuk menyatakan kasih Allah kepada mereka.

       Dalam kehidupan pelayanan, pekerjaan dan pergaulan, seringkali kita menjadi orang yang diragukan, bahkan tidak diperhitungkan. Namun percayalah bahwa ketika Tuhan menetapkan kita hidup di dunia, Tuhan juga sudah memberikan potensi dalam hidup kita, terkadang potensi tersebut diragukan oleh sesama kita, namun Tuhan tidak menghendaki kita menjadi minder dan mundur dalam melayani Tuhan. Percayalah Tuhan memiliki jutaan cara untuk menyakinkan kita, sebagai orang yang dipilih-Nya, Ia memampukan kita. Saya teringat tulisan Pdt. G. Sudarmanto yang menuliskan: "Tuhan bukan hanya memilih orang-orang yang mampu, tetapi Tuhah juga memampukan orang-orang yang dipilih-Nya." Soli Deo Gloria

Wednesday, September 11, 2019

Berdoa Bagi Orang Yang Membenci

"Tuhan mengijinkan orang-orang disekitar kita menentang kita, tetapi Tuhan tidak menghendaki kita membenci mereka, Tuhan menghendaki kita berdoa bagi mereka"
(Sebuah refleksi Bil. 16:1-49, Bdg. Mat. 5:44)
Ketika Korah dan segenap umat Israel menentang Musa dan Harun dan Tuhan akhirnya menghakimi Korah dan keluarganya sehingga mereka ditelan bumi. Kemudian segenap umat israel marah dan ingin menentang Musa dan Harun, namun Tuhan siap untuk memusnahkan umat yang menentang tersebut, namun Musa datang dan berdoa kepada Tuhan serta menyuruh Harun melakukan pendamaian kepada Tuhan bagi umat Israel, sehingga tulah yang akan memusnahkan seluruh umat Israel berhenti.
Demikian juga dengan kehidupan Tuhan Yesus, ada banyak orang yang menentangnya, tetapi Yesus tidak membenci mereka, justru Ia berdoa bagi mereka: "Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Luk. 23:34).Stefanus juga demikian, ada banyak yang menentangnya, namun ia tidak membenci mereka justru mendoakan mereka agar Tuhan mengampuni mereka (KPR. 7:60). Jadi benarlah yang dikatakan Tuhan Yesus kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu.
Soli Deo Gloria